Minggu, 30 Agustus 2015

Waktu bagian 2

                  Kumon, lembaga pendidikan informal tempat pertama kali aku bekerja, mengamalkan ilmu  yang aku miliki. Di t  empat ini membuatku sadar bahwa ilmu yang aku milik, secuil kukupun tak ada, sangat sedikit ilmu dan kemampuan yang aku miliki. Di tempat ini pula ku mendapat pengalaman berharga, aku  dipertemukan dengan anak-anak hebat indonesia. Mereka mampu belajar materi di atas tingkatan kelas mereka. Tak heran banyak hal lucu, aneh, kadang menyebalkan yang benar-benar menguji kesabaran. Seringkali aku berpikir sudahkah aku mendampingi mereka dengan dengan benar? Tentunya aku jauh dari sempurna saat mendampingi mereka. Banyak tingkah laku mereka yang kadang membuatku jengkel, ya...tapi itulah anak-anak. Kumon mengajarkan ku bagaimana mengatur waktu, semangat, kerjasama, dan bergaul. Di sini aku bertemu dengan teman-teman yang sangat baik, canda tawa, keluh kesah kami lalui bersama. Semangat dan kerja sama selalu kami lakukan dalam setiap pekerjaan. Keseruan, keributan, salah paham, pasti kami lalui saat bekerja, dan kami dapat menyelesaikan dengan baik.
                Kurang lebih 10 bulan perjalanan ku di kumon, selama itu pula timbul gejolak di hati ku. Betapa tidak adilnya dunia pendidikan ini, kami di kota dapat menikmati segala fasilitas sekolah, bimbingan belajar, hiburan, pengembangan kemampuan kreativitas dapat disalurkan dengan baik. Namun hati ini terkadang sedih anak-anak yang penuh dengan fasilitas dan kemewahan terkadang tidak serius saat belajar. Sedangkan di luar sana, jangankan kegiatan pengembangan kreativitas, sekolahpun mereka sulit.
              Hari ini (31 juli 2015) kaki ini melangkah pergi, kaki ini berdiri kokoh menopang tubuh ini. Kaki ini melangkah jauh dari Bapak, Ibu, Mba eva, Mba onik dan seluruh teman-temanku. Mulai hari ini aku akan menjalani hidup baru, berdiri di atas kaki ku sendiri, di daerah baru, kebudayaan baru, orang-orang baru, yang sama sekali belum pernah aku bayangkan. Terimakasih ya Allah atas nikmat yang telah engkau berikan. Tak pernah aku bermimpi ini, mimpi yang sangat indah. Mimpi yang tak pernah ku impikan, ya SM-3T. Hari ini, pagi ini tepat pukul 08.18 WIB ku tinghalkan Jogjakarta, keluarga, teman, pekerajan, anak-anak, kenangan.
                Perjalanan panjang dan melelahkan, jarak ratusan kilometer, diiringi pemandangan yang sangat indah, menakjubkan, sawah, kebun, bukit , hutan dan lembah semuanya begitu indah. Tak terasa jarak yang begitu jauh telah ku lalui. Pukul 15.48 WIB kereta yang ku naiki berhenti. Untuk pertama kalainya ku injakkan kaki ku di Bandung, ya ini adalah keinginana sederhana, keinginan yang hampir aku lupakan, tetapi ternyata Allah berkehendak lain, terimakasih dan ucap syukur tak henti ku ucapkan pada Allah.
               Bandung, tempat yang cukup lama ku dambakan untuk ku kunjungi.  Di sinilah aku akan melaksanakan pra kondisi SM-3T selama dua minggu. Terimakasih ya Allah, selalu  lindungi dan  sehatkanlah aku agar aku dapat melaksanakan  prakondisi dengan baik.