mathematics and love
Senin, 14 Desember 2015
Minggu, 30 Agustus 2015
Waktu bagian 2
Kumon, lembaga pendidikan informal tempat pertama kali aku bekerja, mengamalkan ilmu yang aku miliki. Di t empat ini membuatku sadar bahwa ilmu yang aku milik, secuil kukupun tak ada, sangat sedikit ilmu dan kemampuan yang aku miliki. Di tempat ini pula ku mendapat pengalaman berharga, aku dipertemukan dengan anak-anak hebat indonesia. Mereka mampu belajar materi di atas tingkatan kelas mereka. Tak heran banyak hal lucu, aneh, kadang menyebalkan yang benar-benar menguji kesabaran. Seringkali aku berpikir sudahkah aku mendampingi mereka dengan dengan benar? Tentunya aku jauh dari sempurna saat mendampingi mereka. Banyak tingkah laku mereka yang kadang membuatku jengkel, ya...tapi itulah anak-anak. Kumon mengajarkan ku bagaimana mengatur waktu, semangat, kerjasama, dan bergaul. Di sini aku bertemu dengan teman-teman yang sangat baik, canda tawa, keluh kesah kami lalui bersama. Semangat dan kerja sama selalu kami lakukan dalam setiap pekerjaan. Keseruan, keributan, salah paham, pasti kami lalui saat bekerja, dan kami dapat menyelesaikan dengan baik.
Kurang lebih 10 bulan perjalanan ku di kumon, selama itu pula timbul gejolak di hati ku. Betapa tidak adilnya dunia pendidikan ini, kami di kota dapat menikmati segala fasilitas sekolah, bimbingan belajar, hiburan, pengembangan kemampuan kreativitas dapat disalurkan dengan baik. Namun hati ini terkadang sedih anak-anak yang penuh dengan fasilitas dan kemewahan terkadang tidak serius saat belajar. Sedangkan di luar sana, jangankan kegiatan pengembangan kreativitas, sekolahpun mereka sulit.
Hari ini (31 juli 2015) kaki ini melangkah pergi, kaki ini berdiri kokoh menopang tubuh ini. Kaki ini melangkah jauh dari Bapak, Ibu, Mba eva, Mba onik dan seluruh teman-temanku. Mulai hari ini aku akan menjalani hidup baru, berdiri di atas kaki ku sendiri, di daerah baru, kebudayaan baru, orang-orang baru, yang sama sekali belum pernah aku bayangkan. Terimakasih ya Allah atas nikmat yang telah engkau berikan. Tak pernah aku bermimpi ini, mimpi yang sangat indah. Mimpi yang tak pernah ku impikan, ya SM-3T. Hari ini, pagi ini tepat pukul 08.18 WIB ku tinghalkan Jogjakarta, keluarga, teman, pekerajan, anak-anak, kenangan.
Perjalanan panjang dan melelahkan, jarak ratusan kilometer, diiringi pemandangan yang sangat indah, menakjubkan, sawah, kebun, bukit , hutan dan lembah semuanya begitu indah. Tak terasa jarak yang begitu jauh telah ku lalui. Pukul 15.48 WIB kereta yang ku naiki berhenti. Untuk pertama kalainya ku injakkan kaki ku di Bandung, ya ini adalah keinginana sederhana, keinginan yang hampir aku lupakan, tetapi ternyata Allah berkehendak lain, terimakasih dan ucap syukur tak henti ku ucapkan pada Allah.
Bandung, tempat yang cukup lama ku dambakan untuk ku kunjungi. Di sinilah aku akan melaksanakan pra kondisi SM-3T selama dua minggu. Terimakasih ya Allah, selalu lindungi dan sehatkanlah aku agar aku dapat melaksanakan prakondisi dengan baik.
Minggu, 23 Agustus 2015
Waktu bagian 1
"Ibu aku ingin sepatu itu" ucapku sambil merengek. Namun ibu hanya diam, kemudian aku menangis sejadi-jadinya. "Ibu aku ingi sepatu baru" dengan sabar ibymu mengajakku pulang dari pasar. Sesampainya di rumah aku masih menangis, dengan sabar ibu berkata "iya nak ibu akan membelikannya, tapi tidak sekarang" aku pun terus merengek. "Uang ibu belum cukup untuk membeli sepatu, nah bagaimana kalau mulai hari ini kita menabung bersama untuk membeli sepatu?" ucap ibu sambil memangku ku. Akupun mulai berhenti menangis "baiklah bu, ayo kita menabung".
* * *
Ujian sekolah telah tiba, hatiku berdegup kencang seakan nyaris terlepas melompat keluar dari kerangka. "Nak ayo sini belajar" bapak memanggilku sembari membawa soal-soal untuk ku pelajari. Aku dan bapak setiap hari belajar bersama, aku sekolah di tempat bapak mengajar. Banyak keuntungan yang aku dapatkan. Namun hari itu aku kurang beruntung hasil ulangan matematika ku dibagi, hasilnya aku mendapat nol besar. Saat itu aku takut, sesampainya di rumah aku buan hasil ulangan itu. Tapi aku yakin bapak tetap hasil ulangan ku.
* * *
"Mba eva....mana stikernya?" aku berteriak sambil berlari menambut kakak pertama ku pulang sekolah. "Huh...dasar bocah, nanti mba ganti baju dulu" ucap kakak ku kesal karena ulah ku. "Aku mau yang tom and jerry, empat pokoknya aku mau empat" rengek ku. Mba eva selalu memberika apa yang aku ingin. Tapi aku tidak suka saat aku makan disuapi mba eva, karena selalu disuruh cepat-cepat dan harus habis. Aku kasihan saat mba eva sakit dan di marahi ibu karena telat pulang sekolah. Aku paling suka saat diajaknya jalan-jalan keliling desa bahkan sampai desa sebelah yang jauh.
* * *
"Iiiiiiihhhhh....aku yang warna kuning, aku ga mau yang ini" teriak mba onik kakak ku yang kedua. "Enaka aja, ga mau pokoknya aku yang kuning. Dasar bendil!" Ucap kakak ku. Setelah sekian lama kami beradu mulut, akhirnya tangan dan kaki kami pun ikut beradu. "Rasain, aku jambak rambut mba" kakak ku pun langsung membalas menjambak rambut ku. Sebenarnya kami adalah teman bermain yang paling seru. Apapum kami bicarakan, kami selalu bersama dan bermain bersama. Namun entah kenapa, di tengah-tengaj saat kami bermain, kami selalu bertengkar. Entah siapa yang mulai terlebih dahulu, aku selalu kalah dan menangis, kakak ku selalu menang dan selalu dimarahi ibu. Aku senang saat ibu memarahi kakak ku, menurut ku itu menyenangkan karena aku kalah.
* * *
Itulah sebagian kecil kenangan masa kecilku sekitar 17-18 tahun yang lalu. Setelah lulus SMA ku tinggalkan bapak, ibu dan kekasih untuk melanjutkan pendidikan ku di Yogyakarta. Selama empat tahun aku berjuang bersama teman-teman baru dari berbagai daerah. Aku masuk kelas A5 di sana aku bertemu dengan teman-teman yang unik dan aneh-aneh. Suka, duka, tawa, canda, iri, dengki, caci, maki kami lalui bersama selama empat tahun. Perjuangan, semangat dan dukungan benar-benar kami rasakan saat skripsi. Begitu banyak tantangan, ego, emosi yang sanat menguras energi. Namun kami dapat mendukung satu sama lain agar tetap semangat. Tawa dan tangis kami rasakan bersama. Kebahagiaan kami rasakan saat kelukusan kami tiba. Slam-slam terakhir dan semangat tak henti kami ucapkan untuk menghadapi dan melanjutkan hidup.
* * *
Selasa, 18 Agustus 2015
Rabu, 11 Desember 2013
ego
egokah? ketika saya membutuhkan bantuan bantuan tapi taka ada yang bisa membantu?
egokah? ketika orang lain membutuhkan bantuan saya membantu?
egokah? ketika saya meminta kembali bantuan yang saya berikan?
egokah? ketika saya memikirkan orang lain
egokah? ketika orang yang saya pikirkan tidak melakukan hal saya lakukan?
egokah? ketika orang lain sendiri saya ada di sampingnya?
egokah? ketika saya sendiri tak satupun yang menemani?
egokah? ketika tem*n terdekat yang saya anggap dapat berbagi,
ternyata tidak.
egokah? ketika orang yang tak terduga, lebih mengerti saya daripada tem*n saya?
egokah? ketika muncul pikiran untuk meninggalkan tem*an,?
egokah?
Sabtu, 07 Desember 2013
soal aljabar kelas 8
- Tentukan varibel, konstanta, dan koefisien dari bentuk aljabar -2x4 + 3x3 – x2 + x – 1! Adakah suku sejenisnya?
- Kelompokkan suku-suku yang sejenis dan tidak sejenis dari bentuk aljabar berikut!